Sunday 21 October 2012

PROFIL DESA MERPAS

Jumat, 03 Agustus 2012 PROFIL DESA MERPAS PROFIL DESA MERPAS Desa Merpas secara administratif terletak di Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu. Secara administratif Desa Merpas ini berbatasan di bagian utara dengan Desa Batu Lungun, di bagian timur berbatasan dengan Desa Air Batang, di bagian barat dengan Samudera Hindia, serta di bagian selatan berbatasan dengan Desa Pasar Baru. Jarak dari desa Merpas ke kecamatan yakni 7 KM. Jarak dari desa Merpas ke Kabupaten Kaur yakni 30 KM dan jarak Desa Merpas ke Propinsi Bengkulu 248 KM. Dilihat dari data geografis dan iklim Desa Merpas memiliki curah hujan/tahun yakni 400 s/d 600 cm/thn. Suhu rata-rata 370C dengan topografi pantai/landai. Untuk jenis tanah memiliki jenis tanah liat dengan ketinggian 15 Mdpl. Desa Merpas secara memiliki luasan daerah 1230 ha. Kependudukan masyarakat Merpas yakni memiliki jumlah masyarakat sebanyak 2.665 jiwa dengan rincian sebagai berikut : jumlah laki-laki sebanyak 1.217 jiwa dan jumlah perempuan sebanyak 1.448 jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut yang berprofesi sebagai petani sebanyak 1.059 orang, Nelayan 220 orang, pedagang 25 orang, PNS/POLRI/TNI sebanyak 23 orang, Buruh sebanyak 258 orang dan yang berprofesi swasta sebanyak 13 orang. Potensi Desa Merpas jika dilihat dari potensi wisata yakni memiliki keindahan pantai, terumbu karang, ikan hias dan rumput laut. Desa merpas juga memiliki Hutan TN/CA/HW/TB seluas 350 ha. Untuk penghasilan masyarakat Merpas memiliki beberapa komoditi pertanian seperti tanaman padi, Cabe, Tumpang sari, Pisang, Kencur, Dilihat dari komoditi perkebunan yakni kopi, sawit, cengkeh, karet, cengkeh pinang, lada, coklat, dan kelapa. Selain pertanian, tak lepas dari komoditi peternakan yakni sapi, itik, kambing dan ayam. Informasi tentang kebencanaan di desa ini yang pernah terjadi yakni kebakaran hutan., Kemarau, Gelombang Tinggi, Angin Badai/Topan. Di tahun 1986, gelombang tinggi yang menghantam pesisir pantai dan mengramkan sebuah kapal angkutan yang baru bertolak dari pelabuhan Merpas. Tahun 1999, Gelombang Tinggi yang mengakibatkan perahu yang bersandar di pinggir pantai terhempas dan hancur serta peralatan tangkap nelayan banyak hilang tersapu gelombang tinggi. Tahun 2004, gelombang Tinggi imbas dari tsunami Di Aceh yang mengakibatkan kerugian baik perahu yang hancur dan peralatan tangkap hilang tersapu gelombang, Tahun 2007, terjadi Gelombang tinggi yang cukup dahsyat yng memporakporandakan perahu yang bersandar serta sampai ke pemukiman warga sehingga banyak rumah yang rusak tersapu gelombang. Tahun 2000, terjadi Gempa Bumi yang Besar yang mengakibatkan warga banyak mengalami luka-luka namun tidak ada korban jiwa, rumah penduduk banyak rusak berat. Tahun 2009, wabah cikunguya merebak di Desa Merpas dan mengakibatkan 63 orang terserang cikunguya. Tahun 2012, di awal tahun ini terjadi angin badai yang mengakibatkan rumah di sepanjang pantai desa merpas mengalami kerusakan yang serius bahkan mencapai 60 % hancur terutama bagian atap rumah sehingga beberapa keluarga terpaksa di ungsikan kerumah-rumah warga. Dari profil desa tersebut, maka masyarakat perlu melakukan tindakan kongkrit paska dari sosialisasi team cadre tanggal 5 April 2012. Langkah kongrit tersebut difasilitasi oleh Kepala Desa Merpas (Bapak Darul Qutni) bersama masyarakat mengadakan rapat desa untuk pembentukan komite untuk pengurangan resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Pembentukan komite tersebut diberi nama KOMITE PRB & API “GELOMBANG HALUAN ”. By : Richie Diposkan oleh Rici Bengkulu di 00:25 Tidak ada komentar: Poskan Komentar

No comments:

Post a Comment