Friday 12 October 2012

komering.... Manfaat pemberian GelaR/Juluk

komering.... Manfaat pemberian GelaR/Juluk Gelar dalam masyarakat komering berhubungan dengan status yang ada dalam dirinya yaitu ketika seorang laki-laki komering menikah dia akan mendapat gelar atau sebutan, gelar ini dapat diberikan saat silelaki tersebut menikah ataupun pada waktu-waktu mendatang (beberapa waktu setelah menikah). Pemberian gelar ini sangat penting dalam masyarakat komering sehingga adat ini masih dipegang kuat dalam masyarakat komering dari zaman ke zaman, pemberian gelar ataupun biasa disebut juluk ataupun Golar…… tergantung pada gelar yang di dapat dari orang tua misalkan gelar yang didapat ayah dari lelaki komering adalah prabu maka biasanya gelar sang anak yang telah menikah akan turun menjadi prabu, dan diikuti nama juluk atau nama gelar nya anak tersebut yang diberikan oleh ketua adat dengan persetujuan orang tua, bila orang tuanya ber-gelar-raden maka anak laki-laki yang telah menikah tersebut akan mendapat gelar Raden dan dikuti dengan nama juluk nya, begitu pula bila nama orang tuanya bergelar ratu dan seterusnya hingga proses pemberian gelar tersebut terjadi. Biasanya pemberian gelar tersebut dibarengi dengan berbagai Ritual yang bercampur dengan ritual keagamaan (Islam) yang berisi doa dan pengharapan orang tua maupun keluarga serta masyarakat agar dengan gelar yang diberikan si lelaki tersebut dapat menjadi orang yang akan memimpin dalam kebaikan baik memimpin diri, keluarga dan lebih-lebih masyarakat luas nantinya. mungkin diantara pembaca ada yang bertanya mengapa bercerita tentang lelaki yang telah berkeluarga.bukan pada setiap lelaki komering. Inilah salah satu fungsi utama mengapa pemberian gelar tersebut diberikan pada lelaki yang telah menikah yaitu sebagai pembeda penyebutan nama karena biasanya penyebutan nama (memanggil) seseorang dilakukan dengan menyebut nama yang telah diberikan oleh orang tua ataupun keluarga sejak lahir, tetapi bila dia telah menikah dia akan di berikan Gelar yang nantinya ketika penyebutan nama nya (memanggil) orang tersebut dia akan dipanggil dengan gelar yang telah didapat ketika telah menikah. Penyebutan tersebut berlaku pada siapapun yang memanggil termasuk orang tua dari lelaki yang telah menikah jadi ketika contohnya bila dia sedang berkumpul dengan kerabat yang lebih muda (belum menikah) dia akan mendapat perbedaan status di depan orang banyak, dengan adat pemberian gelar inilah dapat diketahui status seseorang walaupun orang lain tidak mengetahui status yang telah didapatkannya (menikah atau belum). Mungkin banyak pembaca yang bertanya bagaimana dengan gelar yang jatuh pada istrinya, gelar tersebut diberikan oleh ketua adat untuk seorang yang telah menikah dengan secara otomatis mengikutkan penyebutan (memanggil) sang istrinya sama dengan gelar yang diterima sang suami contoh bila sang suami mendapat gelar raden makan sang istri akan di sebut nyiraden atau niai raden dan seterusnya yang berlaku pada gelar yang diberikan pada sang suami. Demikianlah salah satu adat yang masih bertahan di masyarakat komering yang masih tetap bangga kami pegang dan kami pelihara semoga tulisan ini akan membuka wacana baru tentang adat dan istiadat masyarakat komering…….. sumber...: sedikit tulisan dari blog komering berdasarkan sumber dari orang tua penulis untuk kawan-kawan di deep semoga bermanfaat Jalan Ke blog komering Yuuuk

No comments:

Post a Comment