Sunday, 30 September 2012
sumatera dlm cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas
Asal Usul Nama Pulau Sumatera
Filed under: KERAJAAN ZAMAN PURBA — Tinggalkan Komentar
Januari 6, 2012
Pulau ameh kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. Dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau mereka yang besar itu. Pendeta I-tsing (634-713) dari Cina, yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang) pada abad ke-7, menyebut pulau Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti negeri emas.
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta Swarnadwipa (pulau emas) atau Swarnabhumi (tanah emas). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Swarnabhumi. Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Swarnadwipa.
Para musafir Arab menyebut pulau Sumatera dengan nama Serendib/Suwarandib, transliterasi dari nama Swarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Cuma entah kenapa, ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilanka, yang tidak pernah disebut Swarnadwipa.
Di kalangan bangsa Yunani purba, Pulau Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Nama Taprobana Insula telah dipakai oleh Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, tepatnya tahun 165, ketika dia menguraikan daerah Asia Tenggara dalam karyanya Geographike Hyphegesis. Ptolemaios menulis bahwa di pulau Taprobana terdapat negeri Barousai. Negeri yang dimaksudkan itu adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang terkenal sejak zaman purba sebagai penghasil kapur barus.
Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya pulau emas. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi tanah air kita, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan (Styrax sumatrana) dan kapur barus (Dryobalanops aromatica) yang saat itu hanya ada di Sumatera. Sebaliknya, para pedagang Nusantara pun sudah menjajakan komoditi mereka sampai ke Asia Barat dan Afrika Timur, sebagaimana tercantum pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi.
Dalam kitab umat Yahudi, Melakim (Raja-raja), fasal 9, diterangkan bahwa Nabi Sulaiman a.s. raja Israil menerima 420 talenta emas dari Hiram, raja Tirus yang menjadi bawahan beliau. Emas itu didapatkan dari negeri Ophir. Kitab Al-Qur’an, Surat Al-Anbiya’ 81, menerangkan bahwa kapal-kapal Nabi Sulaiman a.s. berlayar ke “tanah yang Kami berkati atasnya” (al-ardha l-lati barak-Na fiha).
Di manakah gerangan letak negeri Ophir yang diberkati Allah itu? Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa negeri Ophir itu terletak di Sumatera! Perlu dicatat, kota Tirus merupakan pusat pemasaran barang-barang dari Timur Jauh. Ptolemaios pun menulis Geographike Hyphegesis berdasarkan informasi dari seorang pedagang Tirus yang bernama Marinus. Dan banyak petualang Eropa pada abad ke-15 dan ke-16 mencari emas ke Sumatera dengan anggapan bahwa di sanalah letak negeri Ophir-nya Nabi Sulaiman a.s.
Lalu dari manakah gerangan nama “Sumatera” yang kini umum digunakan baik secara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau. Sama halnya dengan pulau Kalimantan yang pernah disebut Borneo, dari nama Brunai, daerah bagian utara pulau itu yang mula-mula didatangi orang Eropa. Demikian pula pulau Lombok tadinya bernama Selaparang, sedangkan Lombok adalah nama daerah di pantai timur pulau Selaparang yang mula-mula disinggahi pelaut Portugis. Memang orang Eropa sering seenaknya saja mengubah-ubah nama tempat. Hampir saja negara kita bernama “Hindia Timur” (East Indies), tetapi untunglah ada George Samuel Windsor Earl dan James Richardson Logan yang menciptakan istilah Indonesia, sehingga kita-kita ini tidak menjadi orang “Indian”.
Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.
Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d’Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak ‘benar’: Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih ‘kacau’ menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.
Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis Drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah kita.
Sumber utama:
Nicholaas Johannes Krom, “De Naam Sumatra”, Bijdragen tot de Taal-, Land-, en Volkenkunde, deel
100, 1941.
William Marsden, The History of Sumatra, Oxford University Press, Kuala Lumpur, cetak ulang 1975.
Share this:
Twitter
Facebook63
Like this:
Suka
Be the first to like this.
Kaitkata:Asal Usul, Sumatera
Umpan RSS komentar
Tinggalkan Balasan
« Tim Katstropik Purba Pelajari Legenda Sadahurip Purba
Meraih Sukses Dengan Mengembangkan Kebiasaan ini »
Pencarian untuk:
Tulisan Terkini
Candi Borobudur Terkubur Lahar Merapi
KRI Klewang Terbakar Di Galangan Banyuwangi
Siklus Bencana, Mitigasi Dan Kearifan Lokal (1)
“Pesan Dari Samudera”, Ajak Masyarakat Siaga Bencana
Ada Potensi Gempa Yang Melebihi Gempa Aceh 2004, MITIGASI Harus Dipandu Periodeisasi Siklus
Arsip
September 2012
Agustus 2012
Juli 2012
Juni 2012
Mei 2012
April 2012
Maret 2012
Februari 2012
Januari 2012
Desember 2011
November 2011
Oktober 2011
Agustus 2011
Juli 2011
Juni 2011
Kategori
@WARNINGGEMPA
CHANEL TV ONLINE TERLENGKAP (GRATIS)
FAKTA ALAM SEMESTA
FAKTA UNIK TOKOH DUNIA
GEMPA BUMI DAN TSUNAMI
GRATIS SILAHKAN DI COBA … !!!
GUNUNG API PURBA
INDONESIA PURBA
KATASTROPIK PURBA
KERAJAAN ZAMAN PURBA
KIAMAT AWAL KEHIDUPAN
LEMURIA & ATLANTIS
LUAR BIASA
MAHABHARATA
MISTERI – MISTERI
NICOLAUS BIMA
PIRAMIDA INDONESIA
SEJARAH NICOLAUS COPERNICUS
SIGAP BENCANA DAN BANTUAN SOSIAL
THE BEST MUSIC VIDEOS
UP DATE N PREDIKSI GEMPA DUNIA
VIDEO : " PAPARAN GEMPA – TSUNAMI – GUNUNG BERAPI "
Meta
Daftar
Masuk
RSS Entri
RSS Komentar
WordPress.com
Belajar Dari Masa Lalu
R. Sondi Dharma
Fire Name - http://www.flamewordmaker.com
doctor reviews
Marquee Text - http://www.marqueetextlive.com
doctor ratings
Friends & links
Discuss
Get Inspired
Get Polling
Get Support
Learn WordPress.com
WordPress Planet
WordPress.com News
Halaman
About
Arsip Bulanan
September 2012
Agustus 2012
Juli 2012
Juni 2012
Mei 2012
Blog pada WordPress.com. | Tema: Motion oleh volcanic.
[ Kembali ke atas ]
Ikuti
Follow “harunjaya33”
Get every new post delivered to your Inbox.
Bergabunglah dengan 1.352 pengikut lainnya.
Powered by WordPress.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
penjelasan tentang tanoh mas yang lengkap
ReplyDeletefoto mobil sedan mewah
mobil mewah gta
mobil mewah gta 5
mobil mewah gading marten
mobil mewah gta san andreas
mobil mewah gen halilintar
mobil mewah gambar
mobil mewah gta 5 ps3
mobil gunung mewah
mobil mewah honda
mobil mewah harga murah