Saturday, 22 September 2012
MARGA ULU KRUI Sejarah MARGA ULU KRUI
Kamis, 15 Desember 2011
MARGA ULU KRUI
Sejarah MARGA ULU KRUI
Disalin Oleh Novan Saliwa
Sumber Puniakan Dalom Salman Parsi Paksi Buay Nyerupa Paksi Pak Sekala Brak
dan Buku " Pada Mulanya Sekala Brha "
Berdasarkan silsilah yang terdapat pada buay Nyerupa SUkau, diketahui bahwa buay nyerupa pernah dipecah menjadi 2 (dua) marga yaitu Marga Liwa dan marga Ulu Krui. Marga Ulu Krui diperkirakan pertama kali dipimpin oleh Ki Demang.
Keberadaanya juga diakui oleh belanda pada tahun 1799. Ki Demang merupakan keturunan dari Sirasan gela Dalom Purbajagat Piekulun, dengan demikian dapat dikatan bahwa Marga Ulu Krui merupaka Perwakilan Buay Nyerupa Sukau, yang berkedudukan di Gunung Kemala, Krui.
Keberadaannya sebagai marga marga secara resmi terjadi pada tahun 1882. Tidak diketemukan dokumen yang dapat menjelaskan secara pasti, mengapa Marga Ulu Krui pecah dari buay Nyerupa. Dokumen yang bisa dipelajari dari tambo yang disalin ulang oleh SUltan Piekulun pada tahun 1876 selaku Saibatin Paksi Buay Nyerupa, yang menceritakan tentang siapa asal usul dan siapa yang pertama kali menduduki pemerintahan di Marga Ulu Krui, Gunung Kemala.
Diuraikan bahwa pada masa Si Rasan Gelar Dalom Purbajagat Piekulun, berdasarkan penelusuran terhadap surat keterangan dari Buay Nyerupa tentang asal usul dan yang mula mula menduduki pemerintahan di Marga Ulu Krui, Gunung Kemala. dipimpin oleh Ki Demang yang kemudian diperkuat dengan pengangkatan oleh Kompeni Belanda pada Tahun 1799.
Dalom Purbajagat Piekulun termasuk yang menguasai wilayah sukau, Liwa dan Ulu Krui, karena memiliki empat orang anak., pertama bernama Juru batin gelar Si Gajah Dalom Ratu Piekulun yang menetap di sukau dan menjadi Sai Batin SUkau, Kedua Syarbini tinggal di Bahway, Ketiga Bernama Orang Dunia tinggal Di Ulu Krui dan anak Ke Empat benrama Jalang Tenumbang gelar Dipati Raja Suntan tinggal di Tanjung Beringin Tenumbang.
Dengan demikian berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh Buay Nyerupa, Orang Dunia seharusnya menempati marga Ulu Krui, akan tetapi ketika itu disekitar Ulu Krui telah terdapat seorang pemimpin yang bernama Ali Pati, yang berasal dari Liba Haji, ia mendapatkan Kekuasaan dari Inggris ( EIC), diangkat menjadi Kepala Peratin Tiga dan Suku Tiga di dusun Gunung Cahja ( Sukarajo). Dusun Peratin Tiga terdiri dari Soejang Lioe Dusun Suka Marga, Mangku Ria Dusun kamal, Kedemang Surabaya Dusun gunung Cahya ( SUkaraja). Sedangkan Suku TIga terdiri dari Danar Lioe Dusun Gunung Kemala, Suku Batin Gunung kemala, Dusun Mas Gunung Kemala.
Kekuasaan Ali PAti yang ditetapkan oleh Kompeni Inggris ( IEC) tentu mengganggu kekuasaan Buay Nyerupa akhirnya di ambil jalan tengah dengan suatu perjanjian tentang pebagian hasil bumi, yang dibagi sama rata antara peratin Tiga dan Suku Tiga dengan Paksi Buay Nyerupa, Perjanjian tersebut dilakukan pada masa Kekuasaan Dalom Purbajagat Piekulun. Kemudian selanjutnya Dusun Peratin TIga dijadikan perangkat adat Buay Nyerupa. ( Terdapat dalam salinan dari Tambo Kulit Kayu pada Zaman SIGajah / Sipikok gelar Dalom Pikulun sebagai Kepala adat Paksi Buay Nyerupa Suka-Liwa dan Ulu Krui. Tambo kulit kayu ini disahkan oleh Residen Bengkulu pada tanggal 12 Mei 1865 no.1121 ) Disekitar Peratin Tiga dan Sku tiga tersebut Ali Pati menjalankan pemerintahannya dan akhirnya beranak pinak hingga memiliki banyak keturunan.
Sampai saat ini silsilah dan pemegang tampuk kekuasaan pada Marga Ulu Krui yang dapat ditelusuri adalah:
Alipati
Alipati Raja Lela
Alipati Raja Khalifah
Raja Lioe
Raja Nurmala yang kemudian menikah dengan Radin Kesuma
Mursalin gelar Dalom Permata Negara ( Berdasarkan Surat Keterangan yang ditanda tangani oleh Peratin Tiga dan Suku Tiga serta Paksi Buay Nyerupa ( Dalom Piekulun) tentang Asal usul Nula Mula Pemerintahan di Tanah Marga Okloe Krui Gunung Kemala )
Sai Batin terakhir Marga Ulu Krui adalah Drs A Batoti Djapilus, Gelar Sutan Turunan Ratu, sekitar tahun 1930, terdapat catatan tentang sai batin Marga Ulu Krui yang bernama Baktiar gelar Raja Inton yang juga pernah menjadi Pesirah Marga Ulu Krui.
Diposkan oleh SALIWA di 22:15
Label: TATA ADAT
1 komentar:
Anonim16 Desember 2011 05:53
Orang Liba Haji yang ada di Krui adalah Keturunan Buay Semenguk Mulang Haji (Aji, Haji atau Putih) dan Gunung Cahya adalah Keturunan Buay Bulan Krui (Naga Liyu).. Demikan dari keterangan beberapa orang keturunannya dari Krui..
Balas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dulu moyang saya yang jadi kepala daerah nya Krui ( Demang) yang bernama M.djapilus, dirumah mama saya pun ada bintang dari Belanda + tongkat.
ReplyDelete