Sunday, 30 September 2012

Gong Berusia Ratusan Tahun Peninggalan Leluhur

Gong Berusia Ratusan Tahun Peninggalan Leluhur ImageKabupaten Lampung Barat (Lambar) menyimpan banyak sejarah budaya, di antaranya, Tetawak (Gong) yang usianya sudah mencapai ratusan tahun. Dahulu Tetawak digunakan untuk membangunkan masyarakat untuk sahur dan sholat. Menurut Bustoni (66), pemilik Tetawak di Pekon (Desa) Hujung, Kecamatan Belalau, Gong ini telah berumur sekitar tiga abad, dulu Tetawak digunakan masyarakat sebagai alat untuk membangunkan sahur, selain itu Tetawak dipakai juga sebagai alat untuk seni Bethetah yaitu acara adat kerajaan. Di katakannya, kondisi Tetawak masih dalam keadaan baik dan terawat, karena benda ini salah satu peninggalan nenek moyang yang harus dijaga dan dipelihara. Tetapi Seiring perkembangan zaman yang kian maju, peralatan ini tidak dipergunakan lagi, karena sudah di ganti dengan peralatan yang lebih canggih seperti pengeras suara, “ sangat disayangkan ke khasan dari perakatan musik ini terkesan di tinggalkan,” terangnya Bustoni menjelaskan, Pemerintah Kabupaten setempat seharusnya mendata barang kuno yang masih bertahan. Setidaknya Lambar mempunyai dokumen yang syah guna menginventarisi benda cagar budaya yang masih ada di masyarakat. “ Dan takutnya benda kuno tersebut dijual oleh pemilik pada kolektor,” kata Bustoni. Masih kata Bustoni, di daerah ini masih banyak ditemukan masyarakat yang menyimpan benda kuno, sayangnya tidak ada wadah khusus untuk memajang benda cagar budaya, seharusnya ini menjadi perhatian serius oleh pemkab, kalau dibiarkan saja maka diyakini benda antik tersebut berlahan akan hilang tak berkesan. Keunikan budaya yang dimiliki Lambar sangat beragam, keunikan ini menjadi daya tarik bagi daerah ini untuk menjual aset budaya pada wisatawan untuk berkunjung. Kehidupan masa lalu masyarakat Lampung masih tergambar hingga saat ini, semua itu bisa disimpulkan bahwa masyarakat disini dulu telah menyatu dengan kehidupan alam juga budaya yang kental, semua tergambar dengan bentuk ornamen rumah juga peralatan yang hingga saat ini masih ada. Barang kuno yang disimpan masyarakat didaerah ini salah satunya Tetawak (Gong) yang kini berusia sekitar tiga abad tahun, dahulu Tetawak digunakan masyarkat untuk membangunkan masyarakat melakukan sahur juga sholat. Tetawak memilki diameter 35 Centimeter, kondisinya cukup terawat, tetawak kuno ini terbuat dari bahan logam campuran sehingga membuat barang antik ini awet. “ Oleh karena itu Peninggalan barang kuno ini selayaknya menjadi perhatian dari semua pihak, kali ini Pemkab Lambar, agar benda ini tetap terjaga,” kata dia Lampung Barat memiliki luas daerah yang potensial untuk di kembangkan menjadi daerah tujuan wisata baik Nasional dan Internasional. Daerah ini memiliki begitu banyak keindahan yang mampu memberikan kenyamanan juga pendidikan, sebab didalam potensi itu, menyimpan sejuta cerita sejarah yang dapat memberikan kontribusi ilmu pada pengunjung. Cerita sejarah yang ada di Lampung Barat, menjadi cerita turun temurun bagi masyarakat asli daerah ini, seperti legenda si pahit lida, naga danau, patih gajah mada, kerajaan skala brak, dan masih banyak lagi cerita dan peninggalan sejarah yang mampu memberikan pengetahuan pada masyarakat. < Prev Next >

No comments:

Post a Comment