Sunday, 21 October 2012
DAERAH KANTONG MINORITAS DI JAWA (Lampung Cikoneng dan Sunda Indramayu) May 26, '10 2:53 AM
(Abang-Abang Lambe) : DAERAH KANTONG MINORITAS DI JAWA (Lampung Cikoneng dan Sunda Indramayu) May 26, '10 2:53 AM
untuk semuanya
Kalau bicara tentang daerah kantong minoritas kebahasaan sebenarnya sudah pernah saya bahas lama. Hanya saya kebetulan ada dua daerah kantong yang menarik dan ingin saya bagi berdasarkan hasil jalan-jalan maya saya (belum jalan-jalan nyata). Dua daerah ini adalah Cikoneng, Serang dan Indramayu. Hanya beda propinsi, yakni Banten dan Jawa Barat.
Untuk daerah Desa Cikoneng ini, menariknya terdapat komunitas etnis Lampung yang merupakan satu-satunya kantong etnis ini di Pulau Jawa. Cikoneng berada di Kecamatan Anyar (Anyer), Kabupaten Serang, Propinsi Banten. Desa ini terdiri dari kampung Cikoneng, Bojong, Salatuhur (konon dari kata Sholat Duhur) dan Tegal. Mayoritas penduduknya adalah orang Lampung yang sudah bermukim disana sejak abad ke-16 dan keturunan dari 40 KK asal Lampung yang dikirim ke Banten. Orang Lampung disini terdiri dari 9 marga atau buay, dan bahasa Lampung masih menjadi bahasa tutur penduduk Desa Cikoneng, bahkan pendatang Jawa dan Sunda yang bermukim disitu juga bisa berbahasa Lampung, kendati dialek Lampung Cikoneng ini sering berubah-ubah, kadang dialek Api, kadang Nyouw.
Ciri kelampungan di Cikoneng lebih pada bahasa yang dipakainya, yakni bahasa Lampung.
Sedangkan di Indramayu sendiri, meski mayoritas penduduknya penutur bahasa Jawa Dermayon, setidaknya ada belasan dari 131 desa disana yang berbahasa Sunda. Namun ada dua daerah kantong Sunda yang letaknya jauh dari wilayah Pasundan itu sendiri, yakni Desa Lelea dan Taman Sari yang masuk kecamatan Lelea, dan 4 Desa di Kandanghaur yakni Parean Girang, Ilir, Bulak dan Curug. Kedua wilayah ini dianggap sebagai kantong bahasa Sunda, yang dikelilingi oleh penutur bahasa Jawa Dermayon.
Keunikannya, bahasa Sunda yang dituturkan di enam desa kantong ini sulit dipahami oleh penutur bahasa Sunda dari Priangan, bahkan dari daerah-daerah Indramayu yang berbatasan dengan Subang dan Sumedang sekalipun. Bahasa Sunda dialek Lelea dan Parean konon masih menyimpan ciri-ciri Sunda kuno sebagaimana dialek Baduy, namun banyak terpengaruh pula dengan bahasa sekitarnya, khususnya bahasa Dermayon. Dialek Sunda tersebut saat ini nasibnya terkatung-katung karena jumlah penutur yang semakin berkurang, utamanya di Lelea dimana bahasa Jawa Dermayon sedikit demi sedikit mulai mempengaruhi dua desa yang jadi benteng bahasa Sunda tersebut. Sementara pengajaran lokal sendiri lebih berfokus pada bahasa Dermayon.
Lantas bagaimana pemertahanan bahasa-bahasa diwilayah kantong ini? Nampaknya pendidikan masih kurang memberi ruang bagi bahasa daerah, terlebih dengan kian maraknya pengajaran bahasa asing dan nasional, posisi bahasa daerah semakin terdesak. Jangankan bahasa-bahasa seperti diatas, bahkan bahasa daerah utamapun kian terpuruk sebagai bentuk globalisasi. Kurikulum lokalpun masih belum bisa sepenuhnya diterapkan karena kendala sumber daya manusia. Minim sekali pengajar bahasa daerah apalagi bahasa daerah setempat, karena lebih mengacu pada bahasa baku.
Jika tidak diperhatikan, nanti suatu saat bahasa-bahasa seperti itu hanya tinggal cerita dari mulut kemulut saja.
Bambang Priantono
26 Mei 2010
12 Jumadilakhir 1431H/1943 Dal
Indraprasta
Kata kunci: jawa, tulisan, bahasa, coretan, budaya
Sebelumnya: (Abang-Abang Lambe) : CANDI BADUT YANG BUKAN BADUT
Selanjutnya : (Abang-Abang Lambe) : DIET ALA BARAT??
balas
Tautan Bersponsor
Serum Terbaik dari Jepang jadikan Bulu Mata Panjang & Lentik
Serum penumbuh bulu mata terbaik di Jepang saat ini, dipilih lebih dari 7,7 jt pengguna eyelash. Hasil yg didapatkan bulu mata panjang, tebal dan tidak rontok
Shop at the Multiply Marketplace
Low Prices on Shoes, Jewelry, Clothing, Food, Accessories, T-Shirts, Electronics and much more. Safe Shopping from friendly, trusted sellers. Great deals on local items.
KomentarKronologis Kebalikan Berdasar topik
siasetia
balas
siasetia menulis on May 26, '10
pertamaaaaaaa
siasetia
balas
siasetia menulis on May 26, '10
ngantukkkkkkkkkkkkkkkkkk :p
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
siasetia} berkata
pertamaaaaaaa
halah
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
siasetia} berkata
ngantukkkkkkkkkkkkkkkkkk :p
ya tidur
hitungmundur
balas
hitungmundur menulis on May 26, '10
Kelimaaa.
Lapeeeer....
hitungmundur
balas
hitungmundur menulis on May 26, '10
Tak kira peta bahasa ini ada hubungannya dengan aktivitas Krakatau.
thetrueideas
balas
thetrueideas menulis on May 26, '10
pernah kesana mas?
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
hitungmundur} berkata
Kelimaaa.
Lapeeeer....
*ngaco semua...hahahah*
ariefkurni
balas
ariefkurni menulis on May 26, '10
Top
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
hitungmundur} berkata
Tak kira peta bahasa ini ada hubungannya dengan aktivitas Krakatau.
Nggak...
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
thetrueideas} berkata
pernah kesana mas?
Suatu saat...
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
ariefkurni} berkata
Top
Marko..top...:D
riairwanty
balas
riairwanty menulis on May 26, '10
Dialek di Indonesia tuh beragam sekali ya jumlahnya.
Jgnkan untuk wilayah se-Indonesia, sesama penduduk Jawa Barat saja sudah berbeda. Dialek Sunda Garut dengan sunda Cirebon-Indrmayu berbeda jauh......
Kok jadi ngomongin masalah dialek ya......*sok serius nih aku*
siasetia
balas
siasetia menulis on May 26, '10
bambangpriantono} berkata
*ngaco semua...hahahah*
obat ngantukkkkk :p
nawhi
balas
nawhi menulis on May 26, '10
kalo aku dulu suka pelajaran bahasa daerah soalnya gurunya cantik n enak kalo menerangkan :P
siantiek
balas
siantiek menulis on May 26, '10
bambangpriantono} berkata
bagaimana pemertahanan bahasa-bahasa diwilayah kantong ini?
jangankan bahasa2 daerah di sini, mungkin bahasa2 daerah ( bahasa leluhur kita sendiri) yg sering dipakai secara umum saja mungkin tak bertahan, karena jarang dipakai. Contoh : ponakan2 ku ga bisa bahasa Minang.
Generasi sekarang taunya bahasa alay :D, ga tau deh generasi berikutnya apa.
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
siasetia} berkata
obat ngantukkkkk :p
zzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
riairwanty} berkata
Dialek di Indonesia tuh beragam sekali ya jumlahnya.
Jgnkan untuk wilayah se-Indonesia, sesama penduduk Jawa Barat saja sudah berbeda. Dialek Sunda Garut dengan sunda Cirebon-Indrmayu berbeda jauh......
Kok jadi ngomongin masalah dialek ya......*sok serius nih aku*
Perbedaannya banyak. gak cuma dialek, bahasa saja beda-beda
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
nawhi} berkata
kalo aku dulu suka pelajaran bahasa daerah soalnya gurunya cantik n enak kalo menerangkan :P
Hehehehehe
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
siantiek} berkata
jangankan bahasa2 daerah di sini, mungkin bahasa2 daerah ( bahasa leluhur kita sendiri) yg sering dipakai secara umum saja mungkin tak bertahan, karena jarang dipakai. Contoh : ponakan2 ku ga bisa bahasa Minang.
Generasi sekarang taunya bahasa alay :D, ga tau deh generasi berikutnya apa.
Bahasa jablay kalhee...wakakakakakakakkk
riairwanty
balas
riairwanty menulis on May 26, '10
bambangpriantono} berkata
Perbedaannya banyak. gak cuma dialek, bahasa saja beda-beda
Ia betul....dan tetep aja beraneka ragam ya :)
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
riairwanty} berkata
Ia betul....dan tetep aja beraneka ragam ya :)
Hidup keragaman
mfanies
balas
mfanies menulis on May 26, '10
cara melestarikannnya gmana
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 26, '10
mfanies} berkata
cara melestarikannnya gmana
Sejatinya semua pihak...memang realitas susah dihindarkan, namun tetap perlu upaya serius (karena kita terlalu kapitalis sehingga hanya modal dan modal yang dipikirkan)
staveborg
balas
staveborg menulis on May 28, '10
Gak cuma di Indramayu, tepat di jantung Tatar Priangan (Bandung) sendiri ada tempat yang namanya Babakan Surabaya. Dulu Belanda mindahin pabrik senjata (cikal bakal PT. Pindad) dari Soerabaja ke Bandoeng, dan diikuti juga sama karyawannya yang pastinya Jawa. Cuma saya nggak yakin keturunan karyawan tersebut masih ngomong Jawa.
bambangpriantono
balas
bambangpriantono menulis on May 28, '10
staveborg} berkata
Gak cuma di Indramayu, tepat di jantung Tatar Priangan (Bandung) sendiri ada tempat yang namanya Babakan Surabaya. Dulu Belanda mindahin pabrik senjata (cikal bakal PT. Pindad) dari Soerabaja ke Bandoeng, dan diikuti juga sama karyawannya yang pastinya Jawa. Cuma saya nggak yakin keturunan karyawan tersebut masih ngomong Jawa.
Yang saya omongin kan yang masih mempertahankan toh?
Tambahkan Komentar
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment