Saturday 22 September 2012

Sejarah MARGA NGAMBUR

Minggu, 18 Desember 2011 MARGA NGAMBUR Sejarah MARGA NGAMBUR Disalin Oleh Novan Saliwa Sumber Puniakan Dalom Salman Parsi Paksi Buay Nyerupa Paksi Pak Sekala Brak dari Buku " Pada Mulanya Sekala Brha " Sejarah Masyarakat Adat Lampung Barat ( Yhannu Setyawan, Khairul Anom, Anwar Anas, Andi M Windharsa ) Sebelum daerah Pesisir Krui dimasuki oleh pemerintah Kolonial Inggris ( IEC) lebih kurang pada abad ke-18, dahulunya Ngambur hanyalah nama suatu kampung. setelah Inggris berkuasa, jumlah marga marga didaerah krui bertambah . Penduduk yang berasal dari kembahang kemudian mendirikan marga Ngambur. Dengan demikian latar belakang historis penyebab dikemudian hari Ngambur berubah menjadi Marga. ( Sarbini 1939. Riwayat Berdirinya Marga Way-Sindi dan pekembangan Penduduknya di Krui. Olok Pandan. Tidak diterbitkan ). Marga Ngambur diakui sebagai bagian dari Penggawa Lima Marga Buay Pernong yang terdiri atas Ngaras, Ngambur, Belimbing dan Bengkunat, dimana mereka tunduk terhadap aturan adat dari Ratu Buay Pernong sebagaimana tertulis didalam kitab / tambo Marga Buay pernong. Didalam tambo yang berisi tentang Amanat Ratu Buat Pernong disebutkan secara tegas tentang keharusan dan kewajiban bagi ke empat orang penggawa agar memenuhi aturan adat Buay Pernong, kecuali terhadap Penggawa Tenumbang yang karena keberadaanya merupakan perwakilan adat bagi Buay Pernong di Pesisir Krui. aturan adat itu misalnya, jika pada suatu ketika Buay Pernong sedang mempunyai pekerjaan yang berkaitan dengan adat, baik yang bersifat suka atau duka maka Dalom Ngambur, Pangeran Ngaras, Dalom Bengkunat dan Dalom Belimbing berkewajiban memberikan sumbangan sepenuhnya kepada Raja Adat pucuk Pimpinan Paksi Pak Buay Pernng di batu Brak. Jika tidak, maka terhadap hak yang diberikan untuk mengusahakan tanah dibagian pesisir sebagaimana batas batas yang telah ditentukan dan telah diterima akan dibatalkan. demikian pula dengan kekuasaan yang diberikan akat dicabut, karena penghianatan yang dilakukan terhadap janji dihadapan leluhur Paksi Buay pernong. ( tertulis dalam Tambo kulit kayu beraksara lampung asli dan ditandatangani atas nama Ratu Buay Pernong dan diterjemahkan oleh Pangeran Suhaimi gelar Sultan Lela Muda ) Dengan ddemikian, pada dasarnya leluhur marga ngambur mendapat tempat atau tanah didaerah pesisir Krui tersebut karena diberikan oleh marga Tenumbang yang merupakan pimpinan dari penggawa Lima Paksi buay Pernong dan juga merupakan perwakilan adat Paksi Buay Pernong di Pesisir Krui. berdasarkan silsilah yang tertulis pada Paksi buay Bejalan Diway, kembahang, bahwa Ratu mangkuda pahawang mempunyai anak bungsu yang bernama puyang Rakihan Sakti yang akhirnya menurunkan Marga Ngambur. puyang Rakihan Sakti diperkirakan akhirnya diangkat sebagai sai batin Ngambur tetapi saat Ngambur belum resmi menjadi Marga. pada masa sekarang masyarakat Marga Ngambur tetap eksis bediri dan dipimpin oleh seorang Sai Baitn bernama Nusirwan bergelar Sutan Kapitan ratu. Diposkan oleh SALIWA di 00:46 Label: TATA ADAT 2 komentar: Adhey Bogher3 April 2012 07:09 Maaf nihan pai ajo vhan... Temon kodo cekhita asal mulani marga ngambur ano uleh pengeni atau kik pengahutni tian marga tenumbang...? Jak ipamu mansa bekhita seno...? Adu jak di tanya kudo jama sebatin marga ngambur...? Mohon Infoni sai lebih lengkap vhan,ulehni cekhita sinji mekung kuruk lom akalku. Balas SALIWA5 April 2012 01:03 sinji gelakhni mengungkap sejarah menurut apipun pendapat ni,, dan kham dija mawat hak menafikan pendapat2 lain kik wat,, silah ko puakhi nguraiko pendapat menurut sai puakhi yakini,, dilom postingan sinji yaddo khadu kukenijak ipa sumber ni,, Nekhimanihan atas apresiasini,, kiwat data2 jak puakhi, sekam sangat bahagia kik kham dapok berbagi, dilom bentuk tulisan injuk diatas no,, Tabik puakhi,,

No comments:

Post a Comment