HUBUNGAN ARIA PENANGSANG/RATU SAHIBUL DAN ARIA MATARAM DARI BUMI JIPANG SAMPAI BUMI KOMERING (Klarifikasi terhadap manipulasi sejarah terhadap mereka)
Bagaimana sebenarnya hubungan kedua kakak beradik ? betulkah selama ini
hubungan mereka digambarkan seperti kucing dan anjing, atau tikus dan
kucing yang arti filosofinya adalah bahwa kedua kakak beradik ini tidak
akan pernah akur. Hubungan dua kakak beradik ini, betul-betul betul
betul digambarkan dengan cara yang menyakitkan. Aria Penangsang
digambarkan sebagai sang penindas dan adiknya Aria Mataram sebagai sang
tertindas. Aria Penangsang yang selama ini banyak orang menyangka jahat
bahkan karakternya digambarkan seolah-olah seperti seorang "monster",
"mesin pembunuh", "musuh bersama", bahkan "Raja Tega" ternyata dengan
begitu enaknya juga "menyikat" adiknya ini? . Gambaran hubungan mereka
yang sangat buruk ini, sangat begitu kuat dalam berbagai cerita yang
saya dengar ataupun saya baca. Dalam buku babad tanah Jawa episode Galuh
Mataram bahkan sering sekali digambarkan bahwa Aria Penangsang ini
seringkali menyakiti adiknya dengan kata-kata yang menghujam dan
menghinakan. Bukan sekali dua kali dalam cerita-cerita itu Aria
Penangsang sering digambarkan melecehkan harkat dan martabat seorang
Aria Mataram yang karakternya memang penyabar. Kedua kakak beradik ini
memang wataknya ada perbedaan, Aria Penangsang wataknya Keras dan Tegas
terutama bila itu menyangkut harga diri, kehormatan, kejujuran dan
Islam! sedangkan Aria Mataram lebih kalem dari kakaknya. Aria Mataram
lebih cenderung pengalah dan bersifat sabar, ia tidak mudah marah,
tipikal Aria Mataram seperti gambaran seorang yang santun dan penuh
tatakrama ala Jawa. Kedua kakak beradik ini memang sering berdebat dalam
berbagai masalah dari mulai tatanegara, politik, militer, sampai
pengembangan Islam. kedua-duanya juga mendapat pendidikan Islam dari
Sunan Kudus, sebagai seorang adipati, Aria Penangsang memang
membutuhkan seorang patner atau teman khusus dalam menjalani dan
mengelola daerahnya disamping patihnya yang bernama MATAHUN. Dan patner
yang dianggap paling cocok dalam berdiskusi adalah adiknya Aria Mataram,
sedangkan adik-adiknya yang lain tidaklah sedekat hubungannya dengan
Aria Penangsang selain Aria Mataram ini.
Masalahnya sekarang darimana cerita-cerita bahwa hubungan Antara Aria
Penangsang dan Aria Mataram begitu buruk? Ya itu tadi, salah satu
sumbernya adalah buku Babad Jawa. Dan tidak usah heran dengan adanya
cerita seperti ini, sebagai fihak yang dianggap "kalah" dan tersingkir
dalam dunia politik Kesultanan Demak, sudah tentu gambaran seorang yang
dianggap sebagai "pecundang" tentu tidak ada yang positif, sangat
mustahil ada sisi baik dari buku-buku yang muncul dari para pemenang
(penguasa) sangat mustahil dan ajaib, orang yang katanya seorang
"pemberontak" ada dalam daftar sejarah dengan catatan manis, bukankah
sejarah adalah milik sang pemenang?, begitupula nasib "karir politik"
Aria Penangsang, tentu harga yang harus dia terima adalah HABIS dan
TUTUP BUKU dalam sejarah Kesultanan Demak apalagi Pajang. Tentu buku
babad seperti ini sudah bisa ditebak arah dan jalan ceritanya kemana,
sebagai fihak yang sudah dianggap "HABIS" nasib Aria Penangsang tentu
tragis dan terhinakan dalam sejarah versi penguasa itu, semua yang
berhubungan dengan dia tentu akan selalu bernuansa negatif, termasuk
hubungannya dengan sang Adik, yaitu Aria Mataram.
Betulkah cerita bahwa hubungan antara Aria Penangsang dan Aria Mataram
itu buruk? tulisan ini dimunculkan bukan untuk pembelaan namun tulisan
ini adalah klarifikasi dan bukan pembenaran semata namun yang
terpenting ini adalah tulisan ini adalah untuk mengungkapkan fakta
kebenaran yang selama ini telah lama tertutupi dengan kabut misteri
sejarah yang manipulatif. Aria Penangsang dan Aria Mataram adalah dua
kakak beradik yang kompak dalam semua hal, Sekalipun sikap Aria
Penangsang keras dan tegas, namun tidak sekalipun Aria Penangsang
menyakiti perasaan apalagi fisik adiknya Aria Mataram ini, usia mereka
juga tidak terlalu jauh, fisik mereka juga hampir mirip, kedua-keduanya
juga sangat Religius karena mendapat pendidikan agama dari Sang Wali
Agung Sunan Kudus. Yang patut ditegaskan bahwa Ibu mereka adalah satu
kandung!!!. Tidak benar bila ada cerita bahwa kedua ibu mereka
berlainan, bahkan sampai adalah istilah SELIR!!!. Aria Penangsang dan
Aria Mataram adalah satu darah kandung!! dan Aria Penangsang sama sekali
tidak pernah membahas apalagi menghina tentang diri ibu selir ini, apa
yang mau dihina?? karena memang tidak ada ibu selir dalam hidup Aria
Mataram ini, ya karena kedua kakak beradik ini satu kandung, enak sekali
buku itu mengatakan hal ini, ini berarti seolah olah seperti ingin
menganggap bahwa Aria Mataram itu adalah anak haram !!! karena selama
ini istilah selir sering salah kaprah, bahkan sebagian orang
mentafsirkan sebagai wanita yang bisa "dimanfaatkan" namun tidak
dinikahi, singkatnya istilah selir NEGATIF!!, silsilah tidak boleh
dipalsukan, walaupun dari fihak ibu, tetap harus jelas dan benar. Harus
ditegaskan sekali lagi bahwa kedua kakak beradik ini satu darah
kandung!!. Tidak benar pula bila ada pendapat bahwa kata-kata Aria
Mataram tidak pernah diperhatikan Aria penangsang khususnya dalam
persoalan pemerintahan Kadipaten Jipang, Karakter Aria Mataram yang
cenderung kalem bukan berarti dia tidak punya perhitungan dan tidak
memiliki pengetahuan. Sebagai orang yang hidup dalam lingkungan Keraton
dan bangsawan tentu ia pula mempunyai kemampuan administrasi
kepemerintahan, apalagi kakeknya adalah seorang Sultan Besar di Jawa.
Aria Penangsang juga tahu persis tingkat analisa seorang Aria Mataram
yang matang dan cerdas. Kelemahan Aria Mataram dimata Aria Penangsang,
hanya karena terlalu sabarnya dia terhadap sesuatu, sehingga
kadang-kadang Aria Penangsang tidak habis fikir dengan sikap sabar sang
adik ini dalam menghadapi berbagai masalah, namun betapapun demikian
rasa sayang dan kagum terhadap adiknya tidaklah hilang. Baginya adiknya
ini adalah permata keluarga Pangeran Sekar Seda Lepen. Ketika masa-masa
genting terjadi di Kadipaten Jipang, Aria Penangsang sangat betul-betul
memperhatikan keluarganya dan lebih khusus adiknya ini. Begitu terjadi
fitnah yang besar melanda Jipang dan nyawa keluarga Aria Penangsang
terancam, Sunan Kudus yang saat itu masih hidup, tidak menginginkan
Keluarga Besar Aria Penangsang ini menjadi korban pembantaian musuhnya
yang sudah gelap mata, Aria Penangsang yang saat itu sebenarnya masih
bisa bertahan karena dia merasa bahwa justru dialah yang terzalimi
secara politik, secara sikap dia adalah seorang yang pantang mundur
terhadap kehormatan dan harga dirinya, akhirnya lebih memilih berfikir
sehat dan mengikuti saran dan nasehat sang guru untuk segera keluar
dari bumi Jipang dengan membawa para pengikutnya dan adiknya yang
tercinta yaitu ARIA MATARAM HADININGRAT.... Pasca dimasukinya Istana
Jipang yang sudah kosong melompong karena sudah ditinggalkan oleh Aria
Penangsang dan keluarga besar serta para pengikutnya, maka dibuatlah
cerita yang begitu dramatis tentang diri Aria Penangsang termasuk
adiknya Aria Mataram dengan bumbu-bumbu mitos. Namun yang patut
diperhatikan dalam buku babad tanah Jawa, banyak yang bingung dan tidak
tahu kemana sebenarnya perginya Aria Mataram pasca adanya berita
kematian kakaknya ini??? Mereka semua tidak tahu bahwa sebenarnya Aria
Mataram telah diselamatkan Aria Penangsang mengungsi menuju Sumatra
Selatan, negeri Kakek mereka saat masih kecil dalam asuhan Aria Dillah
sang walikota Palembang yang juga menekuni dunia Sufi dan juga merupakan
guru Syekh Sti Jenar.
Aria Penangsang dan Aria Mataram berhasil lolos dari lubang jarum!!,
mereka berhasil keluar dari Jipang dengan gilang gemilang dan selamat
dan tanpa kurang suatu apapun, tidak ada korban jiwa dari mereka, tidak
ada pertumpahan darah!!, mereka bahkan berhasil menyelamatkan pusaka
pusaka penting lambang kadipaten Jipang. Lambang pusaka adalah simbol
kuatnya seseorang dalam memerintah, tidak ada lambang berarti lemah, dan
Aria Penangsang dan adiknya berhasil menyelamatkan kehormatan
lambang-lambang ini untuk dibawa ke sumatra selatan, dan ini sekaligus
memberikan pelajaran bahwa tidak mudah untuk menundukkan cucu-cucu dari
Raden Fatah ini, Akal sehatnya berjalan, sekalipun ia sakti, sekalipun
banyak orang yang siap tempur demi membela dirinya, Aria Penangsang
tetap lebih memilih keluar ketimbang terjadi perang saudara dan fitnah
yang keji hanya karena demi politik dan kekuasaan , ia belajar banyak
dari para leluhurnya yang selalu darahnya tertumpah dalam membela
kebenaran, dan Aria Penangsang dan adiknya tidak mau mengulangi kisah
tragis para leluhurnya yang tragis !!!. Aria Penangsang dan adiknya
lebih meninggalkan kenikmatan dunia sebagai penguasa, demi mencari
kehidupan yang lebih tentram dan damai, mereka lebih meninggalkan Jipang
dan Demak yang telah memberi mereka kenangan yang indah, mereka lebih
memilih HIJRAH dari bumi tempat lahir mereka ini, ketimbang bertahan
namun terancam karena dunia politik yang ruwet dan tidak masuk akal
sehingga akhinya masuklah mereka ke negeri Sumatra Selatan yang saat itu
masih terjaga kedamaiannya. Sebagai penganut Islam yang taat kedua
kakak beradik ini kehidupannya akhirnya lebih di fokuskan pada amaliah
dan ibadah terhadap agama islam, tentu dunia pemerintahanpun mereka
jalankan dengan sendi-sendi agama dan budaya setempat. Semua atribut
yang berbau Jipang dan Demak dan keduniaan mereka tanggalkan habis,
semua hanya masa lalu, mereka hidup dari awal lagi dengan kehidupan dan
identitas yang baru, Aria Penangsang berganti nama menjadi Ratu Sahibul
Ma'rifah dan Aria Mataram juga melakukan pergantian nama. Pengikut
merekapun banyak yang melakukan perubahan identitas nama dan gelar
bangsawan. Aria Penangsang yang ketika hijrah ke Komering tidak membawa
anak dan istrinya, di komering ia menikah lagi. Perjalanan Aria
Penangsang dan Aria Mataram dilakukan dengan rahasia, diawali dari
Jipang sampai kemudian tiba di Kerajaan Skala Brak (lampung) yang masih
mempunyai kekerabatan dengan kakek mereka Raden fatah . Dari Skala Brak
mereka melanjutkan perjalanan menuju pedalaman Sumatra Selatan
khususnya daerah-daerah yang masuk kawasan KOMERING. komering adalah
tanah yang cocok untuk kedua kakak beradik ini, karena dari sini mereka
lama menetap dan membuka beberapa perkampungan yang sampai saat ini
masih bertahan dan didaerah daerah ini Aria Penangsang dan Aria Mataram
mempunyai keturunan yang terus berlanjut sampai sekarang. Akhir cerita
Aria Penangsang terus menuju Palembang sampai terakhir dimakamkan di
Indra Laya Ogan Ilir SUM SEL dan kembali beliau melakukan penggantian
nama yaitu SARIMAN RADEN KUNING sedangkan Aria Mataram menurut berita
terakhir sampai tulisan ini dibuat dimakamkan di Komering daerah
BATURAJA dan mempunyai keturunan yang banyak dan tokoh-tokoh
berpengaruh..
Bukti bahwa kedua makam dan keturunan kakak beradik ini telah berada di
SUMATRA SELATAN membuktikan bahwa memang benar ARIA PENANGSANG tidak
tewas di Jipang dan bukti pula bahwa ARIA MATARAM tidak lenyap begitu
saja, mereka bersama-sama menuju Sumatra Selatan demi mencari kehidupan
yang lebih layak, jauh dari konflik-konflik dan huru hara politik
kekuasaan...bukti-bukti makam dan keturunannya ini sekaligus mematahkan
klaim yang mengatakan bahwa kisah ARIA PENANGSANG dan ARIA MATARAM
habis cuma sampai tahun 1549 Masehi...sekali lagi saya tegaskan sekali
lagi, ARIA PENANGSANG/RATU SAHIBUL/SARIMAN RADEN KUNING/ADIPATI
JIPANG/ARIA JIPANG/SAYYID IBRAHIM dan adiknya ARIA MATARAM
HADININGRAT/ARIA SAKTI MATARAM/ARIA SEKATI, HIDUP NORMAL, dan bagi
siapa saja yang masih percaya dengan cerita babad tanah jawa yang
mengatakan ARIA PENANGSANG dan pengikutnya tewas dan musnah di Jipang,
ada baiknya buka kembali mata hati anda, buka kembali nurani anda, buka
lagi wacana anda, buang jauh-jauh pikiran yang terjebak dalam manipulasi
sejarah yang sebenarnya dan perdalam lagi kisah sejarah kesultanan
demak dari sisi yang lain..Insya Allah Kisah mereka masih terus
berlanjut sampai dilanjutkan keanak keturunannya dalam mencari ridho
Allah SWT....
Alfatehah buat beliau berdua ini.........
assalamualaikum..
ReplyDeleteperkenalkan nama saya heri
sbelum nya saya crita sdikit kenapa saya sampai "nyasar" kesini, hehe
ini d awali teman saya memposting foto DYMM SRI SULTAN SURYA
ALAM JOYOKUSUMO/SULTAN DEMAK
dan warga desa ( nama sultan tsbt tahu setelah saya gugling).
kemudian saya jadi penasaran apakah betul Foto tsbt benar. ternyata stelah saya gugling benar adanya.
ohya adapun kunjungan tsbt yg saya ketahui adalah ziarah ke makam yg saya ketahui slama ini adalah kuburan tua dan orang2 tua kami adalah puyang kami.
saya jadi penasaran, kok puyang kami dari jawa. setahu saya kami adalah suku ogan asli.
adapun nama puyang tsbt adalah Riye Belange, tetapi belakangan stelah saya tanya sana sini adalah Arya Mataram, ini juga apa yg dikatakan Sultan Surya Alam.
lalu saya gugling lagi, ternyata sangat sedikit sekali cerita tentang Arya Mataram ini. termasuk saya sampai ke Blog anda.
adapun postingan saya ini tidak brtujuan apa apa kecuali hanya mencari pengetahuan
stelah membaca sana sini, tidak satupun mengenai Arya Mataram pernah tinggal dan meninggal di desa Lubuk Rukam kec. Peninjauan OKU.
saya menjadi sangat ingin tahu sekali tentang kebenaranya.
Assalamu alaikum....
ReplyDeleteSsungguh suatu jawaban atau pendapat atau statemen yang perlu dikaji/dibahas dan ditindak lanjuti dengan bukti2 yang lebih akurat. Walaupun tentu bukti yang akurat bila dalam bentuk tulisan sangat sulit, karena semua orang sudah termakan/terbius/terhipnotis dan percaya buka babat tanah jawa.
Namun tentu sejarawan, antropolog, sosiolog, geografi dan aecheolog, perlu mendapatkan tantangn untuk membuktikan cerita mana yang benar.
Orang yang berpikir bersih, logis, rasional, dan religius, pastilah yakinnn.... kebenaran sejati akan terungkap/kebenaran Aryo Penangsang hanya tinggal menunggu waktu...
Blog ini memang memberi gambaran yang berbeda dngan cerita/legenda yang sudah terlanjur kuat tertanam di hati masyarakat Jawa termasuk masyarakat sekitar Cepu bahkan Jipang sendiri.
namun sejarah sekali lagi akan mengungkat sejarah pembuatan dan pembelokan kebenaran yang sejati...
Semoga kebenaran yang sejati akan segera terungkap.
Saya sangat sependapat dari blog mas iwan. Kehancuran Demak adalah upaya dari Hadi Wijaya sultan Pajang. Singkat cerita sangat tidak mungkin Hadi Wijaya berbaik hati dengan Keluarga Demak. Semenjak kakeknya bernama Handayaningrat (Pajang) sangat tidak menyukai Demak atas pemblokiran wilayah pesisir utara Jawa untuk pelabuhan perdagangan rempah.
ReplyDeleteMaka dengan licik Hadi Wijaya menghasut Prawoto untuk membunuh swami adiknya yaitu Sultan Hadirin. Setelah terbunuhnya Hadirin, selanjutnya membunuh Susuhunan Prawoto juga bernasib sama. Semua peristiwa tersebut di timpakan kepada penangsang.